Kepala BPSI Tanaman Hias Sosialisasikan Program Cetak Sawah Rakyat
Kepala BPSI Tanaman Hias, Dr. Ir. Erna Suryani, M.Si., mensosialisasi Program Kementerian Pertanian Cetak Sawah Rakyat (CSR) di depan lebih dari 1000 Penyuluh Pertanian di seluruh Indonesia dalam acara Training of Trainers (ToT) Peningkatan Produksi Padi di Musim Kemarau yang berlangsung di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandung (31/07).
Menurut Erna, secara nasional selain degradasi, setiap tahun sumberdaya lahan terutama lahan sawah beralih fungsi 90-100 ribu hektar yang jika tanpa kompensasi apa-apa akan menyebabkan penurunan terus menerus kapasitas produksi pangan nasional, khususnya padi/beras.
Di sisi lain pertambahan penduduk, dan perubahan iklim yang tengah melanda menyebabkan beban peningkatan produksi makin berat yang tidak mungkin hanya mengandalkan lahan sawah eksisting, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatan luas tanam melalui Pencetakan Lahan Sawah.
Hadir pada kesempatan yang sama Kepala Badan PPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedy Nursyamsi, M. Agr dan Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura Dr. Husnain, MP., MSc.
Dalam arahannya Prof. Dedy menyampaikan bahwa kondisi pangan dunia termasuk Indonesia tidak baik-baik saja, ancaman krisis pangan sudah di depan mata, jika kita tidak melakukan upaya untuk antisipasinya.
Ada 4 Program Strategis Pemerintah, yaitu: Optimalisasi Lahan Rawa (Opla), Penambahan Areal Tanam (PAT), baik melalui Pompanisasi maupun PAT Padi Gogo dengan pola Tusip di sela-sela pertanaman sawit muda, dan Program Cetak Sawah.
Terkait Program Cetak Sawah, Menteri Pertanian mentargetkan seluas 3 juta hekar pada tahun 2025 - 2027, untuk itu Kepala Badan PPSDMP menghimbau agar Penyuluh Pertanian se Indonesia segera menginformasikan data potensi lahan untuk CSR dari sekarang.
Menurut Husnain yang juga merangkap Ketua Tim Task Force Perluasan Areal Pertanian, menyebutkan hingga 22 Juli 2024, data usulan CSR melalui Ditjen PSP maupun hasil pendataan Tim Task Force Perluasan Areal Pertanian baru sekitar 544.793,74 ha (seperenam dari area target sekitar 3 juta hektar). Untuk itu bantuan dari Penyuluh Pertanian se Indonesia sangat diharapkan.