Pemanfaatan kearifan lokal "Kincir Air" oleh Petani Kota Sawahlunto
Disela kegiatan pengawasan program PAT Pompanisasi dan Padi Gogo di wilayah Kota Sawahlunto Kepala BSIP Tanaman Hias Dr. Ir. Erna Suryani, M.Si. turut meninjau lokasi pemanfaatan kincir sebagai sarana pengairan bagi warga kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto selasa (16/7/24).
Kincir Air yang telah turun temurun dimanfaatkan warga Sawahlunto ini terbukti masih efektif untuk diterapkan saat ini di wilayah Kota sawahlunto khususnya kecamatan Talawi mengingat potensi sumberdaya air dari Sungai Ombilin yang cukup besar.
Dalam diskusi Kepala BSIP Tanaman Hias dengan anggota kelopok tani (Poktan) Tapian Tanang saat kunjungan ke lokasi, Rizal anggota Poktan Tapian Tanang Kecamatan Talawi menyampaikan saat ini pembuatan kincir air yang dilakukan petani Talawi menggunakan bahan yang lebih modern dari baja ringan (sebelumnya menggunakan bahan kayu dan bambu).
Rizal menambahkan kincir ini dapat mengairi areal persawahan seluas delapan hektar dengan perawatan mudah yaitu cukup membersihkan aliran air dari sampah-sampah yang masuk ke areal sekitar kincir.
Menurutnya, kekuatan penggunaan kincir dengan bahan baja ringan ini dapat bertahan 10 hingga 12 tahun sehingga dirasa lebih efisien mengingat tidak diperlukannya penggunaan bahan bakar dalam proses penggunaannya.
Rizal berharap pemerintah dapat membantu petani khususnya yang berada di kecamatan talawi agar dapat menyediakan kincir-kicir air seperti yang terdapat di Poktan Tapian Tanang agar kebutuhan sarana pengairan dapat tercukupi tanpa biaya pemeliharaan yang tinggi.